SiaranRakyat, Jakarta – Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto merespons soal dugaan intimidasi terhadap dirinya saat menggelar rapat internal partai di Palu, Sulawesi Tengah.
Menurut Hasto, dugaan intimidasi jelang Pilpres 2024 itu bukan hanya terjadi di Palu saja, tapi di DPC PDIP Solo dan di beberapa DPC PDIP di Jawa Timur.
“Itu bukan dugaan. Kami mendapatkan laporan dari Ketua DPC kami dan dari kepala sekretariat kami, bahkan juga terjadi di DPC Solo, terjadi di beberapa DPC di Jawa Timur. Itu kan sesuatu berlebihan, padahal kita ini sudah biasa berdemokrasi dengan baik,” kata Hasto, saat konferensi pers usai acara konsolidasi pemenangan Pileg dan Pilpres 2024 di Sanur, Kota Denpasar, Bali, Rabu (22/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Lebih lanjut, Hasto mengingatkan agar aparat maupun penyelenggara negara untuk netral agar rakyat bisa memilih calon pemimpin terbaik sesuai nuraninya.
“Sehingga semuanya harus netral yang berkenaan dengan aparatur negara biarkan rakyat dengan kejernihan mata hatinya memilih pemimpin yang terbaik,” ujar Hasto.
Ia juga menyebutkan proses pengusungan capres dan cawapres Ganjar-Mahfud oleh pihaknya adalah sebuah langkah yang tepat, tanpa memanipulasi hukum. Dia pun menyindir ‘kekuatan paman’ dalam pencalonan untuk Pilpres 2024, tanpa menyebut nama secara lugas.
“Dan bagi kami Bapak Ganjar dan Bapak Mahfud itu prosesnya tepat, tanpa ada [Ganjar-Mahfud dicalonkan] tanpa ada mahar dan nol rupiah. Maka kami berdiri dengan keyakinan moralitas yang baik, meskipun ada tekanan kami menyakini suara rakyat yang menentukan masa depan Indonesia,” klaim Hasto.
Sebelumnya, Deputi Hukum Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo dan Mahfud MD, Todung Mulya Lubis menyebut ada dugaan intimidasi terhadap Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto saat menggelar rapat internal partai di Palu, Sulawesi Tengah. Menurutnya, dugaan intimidasi dilakukan oleh delapan orang polisi.
“Tadi mendapatkan berita bahwa saudara Hasto Kristiyanto Sekjen PDIP yang minggu lalu itu mengadakan kunjungan ke Palu, kunjungan kerja sedang memberikan pengarahan ya di DPC PDIP Palu. Nah ketika dia melakukan itu, kantor DPC PDIP Palu itu didatangi oleh delapan orang polisi,” kata Todung dalam konferensi pers di Media Center TPN Ganjar-Mahfud, Jakarta Pusat, Selasa (21/11).
Terpisah, sebelumnya Kapolres Palu Kombes Pol Barliansyah membantah pernyataan TPN Ganjar-Pranowo soal aparat kepolisian melakukan tekanan ke kantor DPC PDIP Palu saat Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto memberikan pengarahan.
“Tidak ada itu, tidak benar itu,” kata Barliansyah kepada CNNIndonesia.com, Rabu (22/11).
Barliansyah menerangkan para polisi hanya melakukan patroli rutin di sekitar kantor DPC PDIP Palu dan seluruh Kota Palu.
“Sesuai instruksi pimpinan, semua kita lakukan patroli. Patroli itu kita lakukan secara preventif dan tidak ada maksud untuk mengintervensi atau tekanan, ngapain kita mau lakukan begitu, logikanya gimana,” ungkapnya.
Barliansyah menegaskan bahwa sikap Polri pada Pemilu 2024 mendatang tetap pada jalur netral. Tudingan polisi melakukan tekanan ke kantor DPC PDIP Palu, sambung Barliansyah, jelas hal yang tidak benar.