Ketua Dewan Pimpinan Cabang PDIP Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo, menggambarkan pemerintahan saat ini sebagai Neo-Orde Baru Plus. Pernyataan ini berbeda dengan pandangan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, yang sebelumnya menyebut pemerintahan hari ini sebagai Neo-Orde Baru.
Rudyatmo menyatakan bahwa pernyataannya bukanlah suatu bentuk penyalahan terhadap Megawati. “Ketika saya menyampaikan pendapat saya, itu bukan sikap Orde Baru, melainkan Neo-Orde Baru Plus,” ujarnya ketika diwawancarai di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, pada Rabu, 29 November 2023.
Menurut Rudyatmo, era Orde Baru tidak menggunakan ancaman terbuka terhadap lawan politik seperti yang terjadi saat ini. “Pak Harto, pada masa itu, mengancam dengan cara yang lebih baik,” katanya. Dia menyatakan bahwa intimidasi pada masa Orde Baru tidak dilakukan secara terang-terangan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Rudyatmo menilai bahwa segala bentuk kekuasaan yang dimiliki oleh pemerintahan saat ini digunakan tanpa etika. Dia berpendapat bahwa hal ini berbeda dengan masa Orde Baru. “Bung Harto masih beretika,” ucapnya.
Dalam konteks perolehan suara PDIP, Rudyatmo merujuk pada masa Orde Baru. “Tahun 1977, kami mendapatkan 11 kursi. Pada 1982, jumlahnya naik menjadi 24 kursi, dan pada 1987, berkat partisipasi Ibu Mega, kami mendapat 52 atau 54 kursi, saya lupa,” katanya. Dia menyebut bahwa peningkatan jumlah kursi PDIP terjadi karena masih banyak yang menyayangi keluarga Bung Karno.
Ketika ditanya mengenai ancaman yang dialami oleh PDIP, Rudyatmo enggan memberikan rincian lebih lanjut. “Tanyakan saja kepada yang merasa terancam, saya sendiri tidak merasa terancam. Jika saya merasa terancam, saya akan mengungkapkannya,” katanya.
Untuk menggambarkan pemerintahan saat ini, Rudyatmo menggunakan peribahasa Jawa, yaitu “aja adigang, adigung, adiguna.” Namun, dia menambahkan, “Tapi ‘aja’-nya hilang, sehingga menjadi ‘adigang, adigung, adiguno’, karena berkuasa, segala sesuatunya akan saya pergunakan untuk kepentingan diri saya sendiri.”
Megawati Soekarnoputri sebelumnya telah menyatakan ketidakpuasannya dan menyamakan pemerintahan saat ini dengan rezim otoriter Orde Baru. Megawati menyampaikan ketidaknyamanannya dalam Rapat Kerja Nasional (Rakornas) organ relawan pendukung Ganjar-Mahfud di Jakarta International Expo Kemayoran, Jakarta, pada Senin, 27 November 2023.