“Bait Cinta Abadi di Tepi Senja” Mr
Di tepi senja, cinta merajut mimpi,
Dalam pelukan malam, kita bersama terjatuh.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Pandanganmu seperti bintang yang bersinar,
Menghiasi langit hatiku yang penuh warna.
Kau bagai senyuman embun di pagi,
Menyapa hatiku, menyentuh jiwa yang hening.
Puisi ini tercipta dari detak jantung,
Yang berdansa seiring getaran asmara.
Setiap kata adalah peluk hangat,
Merayu hatimu yang menjadi tempat berlindung.
Pernahkah kau rasakan getaran kata-kata?
Seolah menyentuh sejauh langit biru di mata.
Di setiap bait, ada cerita kita,
Mengukir kenangan, membingkai cinta.
Kau adalah lagu indah dalam hati,
Melodi yang terdengar di setiap detik.
Puisi ini hanyalah titik merah pada kanvas,
Yang mencoba menggambarkan rasa dalam hatiku.
Kesederhanaan kata tak mampu merangkai,
Segenap rasa yang meluap dari dalam diri.
Namun, cintaku untukmu tak terukur kata,
Ia lebih dalam dari lautan yang tak bertepi.
Jangan pernah kau lelah mendengarkan,
Nada-nada asmara yang kuhimpun dalam bait.
Kau adalah puisi yang tak pernah selesai,
Kisah kita abadi, terpahat di antara bintang.
Terimalah puisi ini sebagai bukti cinta,
Yang abadi, sepanjang masa yang tak terhingga.