Siaranrakyat, PALU – Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND) Palu melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor DPRD Provinsi Sulawesi Tengah, Rabu (6/3/2024).
Mereka menuntut pemerintah untuk segera menstabilkan harga sembako yang melonjak menjelang bulan Ramadhan.
Aksi ini dimulai sekitar pukul 11.45 WITA. Para mahasiswa membawa spanduk dan poster yang bertuliskan “Turunkan Harga Sembako”, “Stop Penindasan Rakyat”, dan “Pemerintah Harus Bertanggung Jawab”. Mereka juga menyampaikan orasi secara bergantian.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Salah satu orator, Jalal, yang merupakan ketua LMND Palu, mengatakan bahwa aksi ini merupakan bentuk keprihatinan mereka atas kenaikan harga sembako yang tidak wajar. Ia menilai bahwa pemerintah telah gagal dalam mengendalikan inflasi dan menjaga kesejahteraan rakyat.
“LMND terpanggil atas kenaikan harga sembako, kami meminta pemerintah segera melakukan operasi pasar untuk menekan harga-harga sembako menjelang bulan Ramadhan. Kami juga meminta pemerintah untuk menjamin ketersediaan stok sembako yang cukup di seluruh daerah,” kata Jalal.
Ia menambahkan bahwa ada disparitas harga sembako antara daerah-daerah di Sulawesi Tengah.
Ia mencontohkan bahwa di Kota Palu, harga beras sudah mencapai Rp 17.000 per kilogram, sementara di kabupaten lain harga masih terjangkau. Ia mengkhawatirkan dampak kenaikan harga sembako terhadap pendapatan masyarakat yang minim.
“Masalahnya bukan soal disparitas harga saja, tapi juga soal ketimpangan sosial. Bagaimana masyarakat yang berpenghasilan rendah bisa memenuhi kebutuhan pokok mereka jika harga sembako terus meroket? Ini adalah bentuk penindasan terhadap rakyat oleh pemerintah yang tidak peduli,” tandasnya.
Sementara itu, Agung Trianto, ketua wilayah LMND Sulawesi Tengah, menyatakan bahwa aksi ini juga bertujuan untuk menyuarakan aspirasi rakyat kepada DPRD Provinsi Sulawesi Tengah. Ia berharap bahwa anggota dewan dapat mendorong pemerintah untuk segera menyelesaikan masalah kenaikan harga sembako.
“Sikap kami sebagai organisasi jelas, terus menyuarakan kepentingan rakyat dan meminta pemerintah untuk bertanggung jawab. Aksi ini akan terus berlanjut sampai pemerintah menanggapi tuntutan kami. Kami juga akan menyurat ke pemerintah provinsi dan DPRD untuk menyampaikan aspirasi kami,” ujarnya.
Aksi LMND ini berlangsung damai dan tertib.