Inilah alasan banyak negara lebih memilih pinjaman dari Cina daripada Bank Dunia atau IMF

- Penulis

Minggu, 26 November 2023 - 22:46 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Tahukah kamu, Cina punya proyek yang bernama Belt and Road Initiative?

Belt and Road Initiative atau disingkat BRI merupakan proyek pembiayaan baru untuk negara-negara berkembang dalam membangun infrastrukturnya.

Inisiatif yang digagas Xi Jinping ini telah membangun pembangkit listrik, jalan raya, rel kereta api, dan pelabuhan di seluruh dunia serta memperdalam hubungan Cina dengan Afrika, Asia, dan Amerika Latin.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dengan BRI, Beijing telah menjadi penyandang dana utama proyek-proyek pembangunan setara dengan Bank Dunia.

Pemerintah Cina mengatakan, inisiatif ini telah meluncurkan lebih dari 3.000 proyek dan menggalakkan investasi senilai hampir US$1 triliun.

Banyak negara kemudian lebih memilih pinjaman dari Cina ketimbang Bank Dunia atau IMF.

Mengapa itu bisa terjadi? Kira-kira begini gambarannya.

Suku bunga pinjaman Cina biasanya sekitar 1-2% dengan masa tenggang 5 tahun dan jangka waktu hingga 20 tahun, sementara Bank Dunia menawarkan pinjaman dengan tingkat bunga tetap 1,54% dengan masa tenggang 10 tahun dan jatuh tempo 40 tahun.

Baca Juga :  Fahriyanto Menilai Tuduhan Hasbar Alwi kepada PJ Bupati Parimo Sangat Subjektif dan Tidak Berdasar

Sedikit lebih mahal.

Tapi ini harus dilihat secara agregat.

Pinjaman luar negeri China umumnya untuk infrastruktur, dan proyek infrastruktur ini biasanya diatur untuk dijalankan oleh perusahaan Cina.

Di sini muncul hal yang menarik karena perusahaan Cina membangun dengan efisien dan cepat sehingga biaya konstruksi jadi lebih rendah.

Misalnya, untuk jalur kereta api yang sama, jika Cina membangunnya, harganya mungkin US$50 juta per kilometer, sedangkan jika Jepang yang membangun, harganya mungkin US$100 juta.

Jika Eropa membangunnya, biayanya mungkin US$200 juta.

Mari kita pikirkan sama-sama.

Jika rel kereta api seperti ini dibangun sepanjang 200 kilometer, maka pinjaman dari Cina akan sebesar US$10 miliar, pinjaman dari Jepang US$20 miliar, dan pinjaman dari Eropa US$40 miliar.

Baca Juga :  Opini Hukum: Penarikan Paksa Kendaraan Kredit Macet Tanpa Putusan Pengadilan

Kira-kira kamu lebih memilih yang mana?

Orang yang pikiran ekonominya berjalan dengan baik pasti akan memilih pinjaman dari Cina sebesar US$10 miliar, lebih murah.

Belum lagi kita mempertimbangkan waktu yang dibutuhkan untuk membangun proyek.

Ada kemungkinan proyek yang dapat dibangun oleh perusahaan Cina dalam 3 tahun akan memakan waktu 5 tahun di Jepang dan 10 tahun di Eropa.

Pikirkan baik-baik.

Kamu pinjam $10 miliar dari Cina dan 3 tahun kemudian, kamu sudah bisa mendapatkan penghasilan dari infrastruktur yang sudah terbangun untuk membayar pinjaman tersebut.

Pinjam $20 miliar dari Jepang, tapi kamu baru bisa mendapatkan penghasilan 5 tahun kemudian.

Lebih parah lagi kalau kamu pinjam $40 miliar dari Eropa dan butuh 10 tahun sampai kamu bisa mendapatkan penghasilan.

Bahkan, jika suku bunga di China dua kali lebih tinggi, itu masih akan lebih hemat biaya.

Itulah yang sebenarnya.

Berita Terkait

Fahriyanto Menilai Tuduhan Hasbar Alwi kepada PJ Bupati Parimo Sangat Subjektif dan Tidak Berdasar
Opini Hukum: Penarikan Paksa Kendaraan Kredit Macet Tanpa Putusan Pengadilan
10 Alasan Milenial Indonesia Tertarik Investasi Kripto
Berita ini 24 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 1 Juli 2024 - 19:33 WITA

Serikat Buruh Nasional Apresiasi Kerja Polri, Ajak Masyarakat Jaga Kamtibmas Jelang Pilkada

Minggu, 23 Juni 2024 - 14:23 WITA

RAPI Lokal Palu Utara Laksanakan Musyawarah ke VII, Iwan Tandi Jabat Ketua

Selasa, 11 Juni 2024 - 16:52 WITA

Celebes Bergerak dan Pemerintah Kelurahan Kabonena Menguatkan Komitmen Bersama Melalui Sosialisasi UU TPKS

Selasa, 11 Juni 2024 - 11:36 WITA

Fahriyanto Menilai Tuduhan Hasbar Alwi kepada PJ Bupati Parimo Sangat Subjektif dan Tidak Berdasar

Rabu, 29 Mei 2024 - 12:12 WITA

Bhayangkari Polairud Polda Sulteng Berkebun dan Budidaya Ikan

Kamis, 2 Mei 2024 - 13:06 WITA

Kabar Gembira, Sulteng Ketambahan Daerah Otonom Baru

Senin, 29 April 2024 - 15:25 WITA

OKP Cipayung Bersatu Dukung Polri Jaga Stabilitas Kamtibmas Jelang May Day dan Pilkada Serentak 2024

Jumat, 29 Maret 2024 - 21:02 WITA

LMND Luwuk Banggai Bagikan Takjil Gratis

Berita Terbaru

Siaran Regional

RAPI Lokal Palu Utara Laksanakan Musyawarah ke VII, Iwan Tandi Jabat Ketua

Minggu, 23 Jun 2024 - 14:23 WITA

Siaran Regional

Bhayangkari Polairud Polda Sulteng Berkebun dan Budidaya Ikan

Rabu, 29 Mei 2024 - 12:12 WITA