Ramadhan, Sang Bulan Suci
Di bawah cahaya rembulan yang lembut,
Ramadhan tiba dengan hati yang bergetar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Di malam-malam sunyi,
doa-doa terucap,
Mengalir dari bibir yang penuh harap.
Sajak Malam
Malam-malam Ramadhan, kita berjalan,
Di bawah langit yang penuh bintang bersinar.
Kita merenung, mencari makna yang dalam,
Dalam setiap langkah, dalam setiap nafas.
Rindu pada Surga
Surga tersembunyi di balik pintu-pintu puasa,
Di antara setiap tetes keringat dan setiap sahur.
Kita rindu padanya, seperti burung yang rindu pada langit,
Kita berdoa agar pintu-pintu itu terbuka lebar.
Air Mata di Sujud
Sujud adalah saat kita paling dekat dengan-Nya, Kita menangis,
memohon ampunan dan kasih sayang.
Air mata kita mengalir, membersihkan hati yang kotor,
Sebagai tanda cinta kita pada-Nya yang tak terbatas.
Buka Puasa
Di ujung hari, ketika matahari terbenam,
Kita berkumpul di meja makan, menanti azan maghrib.
Buah kurma dan segelas air, kita nikmati bersama, Sebagai tanda syukur dan pengharapan yang tak terhingga.
Ramadhan, Engkau Pelita
Ramadhan, engkau pelita di tengah kegelapan,
Engkau mengajarkan kesabaran, pengampunan, dan cinta.
Dalam setiap detikmu,
kita merasakan kehadiran-Nya, Ramadhan,
bulan suci, terima kasih telah datang.
Semoga puisi ini menyentuh hati dan menginspirasi kita semua dalam menjalani bulan suci Ramadhan. admin